Memberikan analisis & opini atas sebuah artikel yang menyatakan sikap kesetiaan & kebanggan terhadap Bahasa Indonesia.
Saat ini, sikap kesetiaan & kebanggaan berbahasa Indonesia cenderung mulai menurun dalam penulisan sebuah karya tulis, seperti buku, cerpen, maupun artikel. Oleh karena itu saya mengutip sebuah artikel berita sebagai contoh untuk melihat penggunaan bahasa Indonesia yang baik & benar sebagai cermin sikap kesetiaan & kebanggaan terhadap Bahasa Indonesia apakah masih digunakan dalam penulisan? Berikut ini adalah sebuah artikel yang saya kutip dari situs berita online Detik.com.
AEI: Waspadai Fluktuasi Pasar, Tapi Jangan Terlalu Khawatir
Whery Enggo Prayogi - detikFinance
Jakarta - Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) terus memantau dan mewaspadai kondisi pasar saham yang fluktuasi. Namun hal ini tidak perlu dikhawatirkan secara berlebih, karena emiten tengah berada pada fase ekspansif.
Demikian disampaikan Ketua AEI, Airlangga Hartarto di Hotel International MidPlaza, Jakarta, Selasa (28/9/2011).
"Emiten tengah ekspansi. Investasi cukup bullish masuk, dan momentum ini harus kita jaga. Alert iya, tapi jangan terlalu khawatir," katanya.
Ia menjelaskan, pasar modal Indonesia tidak bisa lepas dari sentimen global. Ini terbukti dengan 'larinya' dana asing yang biasa masuk di saham. Saat pekan lalu, terjadi penjualan saham oleh asing yang besar, menjadikan marjin transaksi yang terlalu lebat.
"Pasar tidak lepas dari isolasi global. Gonjang-ganjing tidak perlu direspon grusah-grusuh. Saat terjadi jual beli yang lebar, susah untuk sektor riil action. Currency yang minggu lalu tidak tersedia, tapi sekarang mulai lancar lagi," paparnya.
Untuk itu penting memperbesar investasi jangka panjang, dan memperkuat basis investor global. "Imbangi jumlah investor, harus sampaikan informasi kepada publik yang kredibel, otoritas harus lakukan agar menenangkan pasar," tegasnya.
Sementara itu, AEI juga belum melihat potensi pemunduran jadwal penawaran saham perdana (IPO) dari 7-10 calon emiten. "Tergantung kalau underwriter-nya asing bisa saja kan. Dan kalau mundurpun tidak masalah," ucapnya.
Demi menjaga transaksi di pasar modal, Airlangga pun berharap semakin banyak perusahaan melakukan IPO. Khususnya yang bergerak di bidang perkebunan dan memiliki lini bisnis terintegrasi.
"Kita bisa mencari emiten yang punya potensi bagus, bisa kebun yang punya downstream," imbuhnya.
"Kemudian, memperkuat investor domestik dengan bisa pensiun funds masuk melalui Indonesia, asuransi juga. Kan selama ini dioperasikan di Singapura. Jadi penting untuk perkuat institusi sendiri, tarik ke Indonesia supaya jadi less volotile," pungkas Airlangga.
Sumber: http://finance.detik.com/read/2011/09/28/121912/1732180/6/aei-waspadai-fluktuasi-pasar-tapi-jangan-terlalu-khawatir?f990101mainnews
Analisis
Berdasarkan artikel diatas, saya akan mencoba menganalisis beberapa hal yang berkaitan dengan segi bahasa, yaitu penggunaan bahasa serapan, bahasa asing, dan pemilihan kata. Berikut ini adalah analisis saya:
1. Penggunaan bahasa serapan.
Pada paragraf pertama terdapat kata Fluktuasi yang merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris Fluctuation yang berarti ketidaktetapan. Lalu terdapat kata Ekspansi (Expansion) yang berarti perluasan. lalu ada kata Momentum yang artinya saat yang tepat. Selain itu terdapat kata Sentimen (Sentiment), Marjin (Margin), Isolasi (Isolation), Basis (Base), & Kredibel (Credible) yang seluruhnya merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris.
2. Penggunaan bahasa asing.
Terdapat kata bahasa Inggris Bullish yang diambil dari kata Bull yang berarti banteng secara bahasa ekonomi berarti keadaan dimana pasar sedang mengalami kenaikan. Lalu ada kata Alert yang berarti waspada. Selanjutnya terdapat kata Action yang berarti tindakan. Lalu ada Currency yang berarti mata uang, Underwriter yang artinya penanggung, Downstream artinya hilir, Funds artinya dana, dan terakhir terdapat kata Less Volatile yang berarti kurang lincah.
3. Pemilihan kata.
Pada paragraf ke 5 terdapat kata Grusah-grusuh yang dapat diartikan sebagai terburu-buru.
Opini.
Setelah saya melakukan analisis pada artikel tersebut, saya menilai artikel tersebut sudah cukup mencerminkan sikap kesetiaan & kebanggaan terhadap Bahasa Indonesia. Hal ini saya dasarkan pada penggunaan bahasa Indonesia yang baik & benar dalam penulisan artikel tersebut, walaupun cukup banyak juga kata serapan & kata asing yang digunakan dalam penulisan artikel tersebut, namun kata serapan tersebut dianggap telah memenuhi kriteria penulisan yang baik. Pemakaian kata-kata asing pada artikel tersebut juga digunakan agar artikel lebih enak untuk dibaca karena kombinasi kata asing dianggap lebih baik bila diartikan ke bahasa Indonesia itu sendiri. Dan pada akhirnya sang penulis (wartawan), telah berusaha memelihara & mempertahankan kesetiaan serta kebanggan terhadap Bahasa Indonesia sebagai wujud kecintaan terhadap Indonesia.